sumber gambar: https://nl.dreamstime.com/stock-illustratie-d-mensen-die-tegenstanders-een-debat-zijn-image74396700

PENGERTIAN

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan.

Selain pengertian debat tersebut, adapula pengertian debat menurut para ahli diantaranya:
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Menurut G. Sukadi, Debat adalah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

Menurut Henry Guntur Tarigan, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.



UNSUR DEBAT

Adapun unsur unsur dalam debat, diantaranya:
  1. Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan.
  2. Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi).
  3. Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi.
  4. Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi.
  5. Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
  6. Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

TUJUAN DEBAT

Adapun tujuan debat yaitu:
  1. Melatih keberanian mengemukakan pendapat
  2. Melatih mematahkan pendapat lawan
  3. Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah
  4. Dan lain sebagainya.

CIRI-CIRI DEBAT

Adapun ciri-ciri debat, diantaranya:
  1. Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik).
  2. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
  3. Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
  4. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
  5. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
  6. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

Bagian dalam debat:
| Permasalahan Debat | Sudut Pandang | Argumen | Tanggapan | Simpulan Debat |


JENIS - JENIS DEBAT

Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, yakni:

1. Debat Parlementer/ Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.

2. Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-Examination Debating)

Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.

3. Debat Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational Debating)
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.

4. Debat Kompetitif
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (Jika debat dilakukan dalam bahasa asing).


TATA CARA DEBAT

Adapun tata cara debat yang baik yaitu:
  1. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara profesional, Tidak Menghina, Tidak merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.
  2. Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia (ability to perceive and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
  3. Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk menyangkal argumen lawan.
  4. Batasi argumen maksimal tiga poin.
  5. Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
  6. Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.
  7. Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta) yang berhubungan dan mendukung pandangan.
  8. Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
  9. Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
diolah dari berbagai sumber

Materi:
1. Isi teks biografi
2. Unsur-unsur teks biografi
3. Kebahasaan teks biografi
4. Struktur teks biografi
5. Kata denotasi dan konotasi
6. 5W + 1H