• Mengikuti Jejak Pelayanan Uskup Hilarius - Kepulauan Riau (foto: hidupkatolik.com)

  • F. Borgia Edgar, Bocah Ndeso Bertemu Paus Fransiscus (foto: dok. pribadi)

  • P3G BPK Penabur Angkatan 2, Januari s.d. Juni 2014 - SDK 9 PENABUR Halimun(foto: agsuprimanto)

Aturan dasar penulisan gelar yang benar adalah sebagai berikut:

1. Gelar bisa ditulis di belakang maupun di depan nama. Contoh: Dr. Juvon Suwanda, M.Hum.

2. Setiap unsur singkat harus diawali huruf kapital (kecuali untuk gelar tertentu seperti dokter yang ditulis dr.) dan diakhiri tanda titik. Contoh: dr. Aji Shaka, Sp.A.

3. Menggunakan tanda koma (,) sebagai pemisah antara nama orang dengan nama gelar. Contoh: Devandra Reswara, M.Pd.

4. Pakai tanda koma (,) untuk memisahkan antara satu gelar dengan gelar lain yang ditulis setelah nama orang. Sedangkan, deretan gelar sebelum nama orang tidak perlu dipisahkan dengan tanda koma. Contohnya; Prof. Dr. Eucherius Malvin, S.Pd., M.Hum.

5. Gelar singkatan harus menggunakan tanda titik (.), hal ini untuk menghubungkan satu huruf dengan huruf lainnya. Contoh: Prof. Dr. Eucherius Malvin, S.Pd., M.Hum.

Catatan tambahan:

  • Apabila gelar kesarjaan S1 dan S2 tidak linear bidang studinya, bisa dituliskan semua gelarnya. Contoh: Nandra Purna Reswari, S.Pd., M.M. (sarjana pendidikan dengan magister managemen)


Berikut beberapa cara penulisan gelar yang benar.

Penulisan Gelar D1

• Ahli Pratama Komputer (A.P.Kom.)

• Ahli Pratama Pelayaran (A.P.Pel.)

• Ahli Pratama Pariwisata (A.P.Par.)


Penulisan Gelar D2

• Ahli Pratama Perpustakaan (A.M.Pust)

• Ahli Muda Pendidikan Sekolah Dasar (A.M.Pd.S.D)

• Ahli Muda Pendidikan (A.M.Pd.)


Penulisan Gelar D3

• Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Keb)

• Ahli Madya Fisioterapi (A.Md.Ft)

• Ahli Madya Kesehatan Gigi (A.Md.K.G)

• Ahli Madya Ilmu Komunikasi (A.Md.I.K)


Penulisan Gelar S1

• Sarjana Ilmu Gizi (S.Gz.)

• Sarjana Kedokteran (S.Ked)

• Sarjana Kedokteran Hewan (S.K.H)

• Sarjana Hukum (S.H.)

• Sarjana Ekonomi (S.E.)

• Sarjana Ilmu Politik (S.I.P.)

• Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)

• Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I.)

• Sarjana Agama (S.Ag.)

• Sarjana Humaniora (S.Hum.)

• Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.)

• Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.)

• Sarjana Sistem Informasi (S.SI.)

• Sarjana Hubungan Internasional (S.H.Int.)

• Sarjana Filsafat (S.Fil.)

• Sarjana Desain (S.Ds.)

• Sarjana Arsitektur (S.Ars.)

• Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P)

• Sarjana Teologi Kristen (S.Th.)


Penulisan Gelar S2

• Magister Manajemen (M.M.)

• Magister Manajemen Agribisnis (M.M.A.)

• Magister Manajemen Pariwisata (M.Par.)

• Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)

• Magister Manajemen Rumah Sakit (M.M.R.)

• Magister Manajemen Sistem Informasi (M.M.S.I.)

• Magister Manajemen Teknik (M.M.T.)

• Magister Marine (M.Mar.)

• Magister Keolahragaan (M.Kor.)

• Magister Keperawatan (M.Kep.)

• Magister Kesehatan (M.Kes.)

• Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.)

• Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (M.K.K.K.)

• Magister Komputer (M.Kom.)

• Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.

• Magister Administrasi Pendidikan (M.A.Pd.)

• Magister Administrasi Publik (M.A.P.)

• Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)

• Magister Agama (M.A./M.Ag., sekarang M.Ag.)

• Magister Agama bidang Hukum (M.A.Hk.)

• Magister Agama bidang Humaniora (M.A.Hum.)

• Magister Agama bidang Kedokteran (M.A.Ked.)

• Magister Agama bidang Pendidikan (M.A.Pd.)

• Magister Agama bidang Sains (M.A.Si.)


1. Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.

Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄ (1.000.000)


2. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya:
  • Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
  • Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
  • Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain.
  • Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

3. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Misalnya:
  • Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
  • Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan: Penulisan berikut dihindari:
  • 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
  • 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.

Misalnya:
  • Panitia mengundang 250 orang peserta.
  • Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.
Catatan: Penulisan berikut dihindari:
  • 250 orang peserta diundang panitia.
  • 25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

4. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya:
  • Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
  • Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
  • Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.

5.  Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang.

Misalnya:
  • 0,5 sentimeter
  • 5 kilogram
  • 4 hektare
  • 10 liter
  • 2 tahun 6 bulan 5 hari
  • 1 jam 20 menit
  • Rp5.000,00
  • US$3,50
  • £5,10
  • ¥100

6. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

Misalnya:
  • Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
  • Jalan Tanah Abang I/15
  • Jalan Wijaya No. 14
  • Hotel Mahameru, Kamar 169
  • Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201

7. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.

Misalnya:
  • Bab X, Pasal 5, halaman 252
  • Surah Yasin: 9
  • Markus 16: 15—16

8. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

a. Bilangan Utuh

Misalnya:
  • dua belas (12)
  • tiga puluh (30)
  • lima ribu (5.000)
b. Bilangan Pecahan

Misalnya:
  • setengah atau seperdua (1/2)
  • seperenam belas (1/16)
  • tiga perempat (3/4)
  • dua persepuluh (2/10)
  • tiga dua-pertiga (3 2/3)
  • satu persen (1%)
  • satu permil (1o/oo)

9. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:
  • abad XX
  • abad ke-20
  • abad kedua puluh
  • Perang Dunia II
  • Perang Dunia Ke-2
  • Perang Dunia Kedua

10. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:
  • lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
  • tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
  • uang 5.000-an (uang lima ribuan)

11. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

Misalnya:
  • Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
  • Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

12. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti berikut.

Misalnya:
  • Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
  • Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

13. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Misalnya:
  • Kelapadua
  • Simpanglima
  • Tigaraksa
Catatan: Penulisan berikut dihindari:
  • Kelapa2
  • Simpang5
  • 3raksa

sumber: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

 Cara mudah membuat CV menarik dengan menggunakan Ms. Word




 Cara mudah membuat CV menarik dengan menggunakan Handphone (HP)



 Pengertian

Surat lamaran pekerjaan merupakan jenis surat pribadi resmi permohonan pekerjaan kepada kantor, perusahaan, atau instansi tertentu. 


Fungsi Surat Lamaran Kerja
  1. Sebagai tanda bukti tertulis pengajuan surat permohonan pekerjaan
  2. Sebagai media atau alat komunikasi
  3. Sebagai bahan pertimbangan penerimaan pekerjaan
Stuktur Surat Lamaran Kerja

1. Tempat dan Tanggal
Pada surat lamar pekerjaan, tempat dan tanggal dapat dituliskan dengan lengkap di pojok kanan atas. Bagian ini tidak memerlukan titik karena bukan merupakan suatu kalimat.
Contoh: Jakarta, 7 Januari 2021

2. Hal dan Lampiran
Bagian hal dan lampiran dapat diletakkan di sebelah kiri. Bagian hal diisikan dengan Lamaran Pekerjaan. Kemudian, bagian lampiran diisi dengan jumlah dokumen yang hendak dilampirkan.
Contoh:
Hal: lamaran pekerjaan
Lampiran: dua lembar

3. Tujuan dan Alamat Surat
Setelah menulis lampiran, pelamar harus menuliskan tujuan surat, yakni penerima surat dan alamat surat. Biasanya, penerima surat tidak disertai dengan Bapak atau Ibu. Penerima hanya ditulis dengan nama jabatan saja.
Alamat surat sebaiknya tidak ditulis lebih dari tiga baris dan tidak menggunakan titik. Penulisan Jalan pada alamat juga tidak boleh disingkat.
Contoh:
Yth. Manager PT Toco.id
Jalan Asia No. 12
Jakarta

4. Salam Pembuka
Sebelum menuliskan isi, Anda harus menyertakan salam pembuka terlebih dahulu. Salam yang umum digunakan adalah “Dengan hormat,”. Pastikan untuk menambahkan koma setelah salam pembuka.
Contoh:
Dengan hormat,

5. Alinea Pembuka
Dalam aline pembuka, Anda dapat menjabarkan sumber informasi lowongan yang hendak dilamar. Pastikan untuk menggunakan bahasa formal yang sopan agar tidak menyinggung rekruter.
Contoh:
Sehubungan dengan informasi lowongan kerja di situs official PT. Toco.id, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

6. Isi
Bagian isi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu identitas, maksud lamaran, dan berkas. 
Identitas
Pada bagian identitas, Anda dapat menuliskan data diri seperti nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir, kontak dan lainnya.
Contoh:
nama: Lala
tempat, tanggal lahir: Jakarta, 22 Februari 1997
pendidikan: S1 Komunikasi Universitas A
alamat: Jalan Maju No. 12, Jakarta
no. HP: 08128888888
email: lala@gmail.com

Selanjutnya, Anda dapat menjelaskan alasan Anda melamar pekerjaan di tempat tersebut. Anda juga bisa menjabarkan kemampuan yang Anda miliki. Namun, pastikan kemampuan itu sesuai dengan lowongan kerja yang dilamar.

7. Berkas
Pada bagian berkas, Anda bisa menuliskan berkas yang dilampirkan, seperti CV, ijazah, fotokopi KTP, sertifikat, SKCK, dan sebagainya.
Contoh:
1.CV
2.Ijazah

8. Penutup
Bagian penutup dapat diisikan dengan harapan agar diterima di perusahaan dan ucapan terima kasih.
Contoh:
Demikian surat ini saya buat. Besar harapan saya agar bisa diterima di perusahaan ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

9. Tanda Tangan dan Nama
Setelah selesai menulis surat, Anda dapat membubuhkan tanda tangan dan nama terang. Tuliskan juga kata “Hormat Saya,” sebelum menuliskan tanda tangan.
Contoh:
Hormat Saya,
TTD
Lala

Penyusunan Surat Lamaran Kerja
Cara menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar sebagai berikut.
  1. Gunakan bahasa yang baik dan benar. 
  2. Tulislah dengan kalimat singkat, padat, dan jelas. 
  3. Tulislah secara manual menggunakan tangan. 
  4. Perhatikan kebersihan surat lamaran pekerjaan. 
  5. Isi secara jelas data diri dan informasi tentang diri Anda dan lampirkan dokumen-dokumen pendukung.
  6. Lampirkan sertifikat pendukung yang bisa menambah nilai lebih pada diri Anda.

Cara Membuat CV yang menarik dan mudah dengan menggunakan Ms. Word



Cara Membuat CV yang menarik dan mudah dengan menggunakan Handphone (HP)





 Pengertian

Menurut KBBI, arti artikel adalah suatu karya tulis yang dibuat secara lengkap, seperti esai pada majalah atau laporan surat kabar, dan lain sebagainya.


Ciri-Ciri Artikel
  1. Pada umumnya artikel dibuat secara ringkas, padat, jelas, dan tuntas.
  2. Isi yang disampaikan dalam sebuah artikel didasari oleh fakta, bukan fiksi atau mitos yang kebenarannya masih diragukan.
  3. Artikel bersifat informatif dan faktual, mengungkapkan informasi berdasarkan suatu penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Sebuah artikel dapat mengandung opini dan analisis, namun harus berdasarkan teori dan data yang valid.
  5. Penulisan artikel menggunakan bahasa baku atau resmi, serta kalimat yang lugas, logis, denotatif, dan efektif.
  6. Metode penulisan artikel dibuat secara sistematis sehingga pembaca dapat mengerti isinya dengan mudah.

Struktur Teks Artikel
  1. Isu aktuaL yaitu berupa sorotan peristiwa yang baru saja terjadi yang menjadi dasar pemikiran atau keprihatinan yang akan disampaikan penulis 
  2. Rangkaian argumentasi berupa pendapat atau opini  penulis terkait dengan isi atau topik yang dibahasnya.
  3. Penegasan ulang berupa harapan dan/atau saran

Tujuan dan Manfaat Artikel
  1. Sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan penulis kepada masyarakat.
  2. Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah melalui jurnal ilmiah.
  3. Membantu penulis untuk berpikir secara sistematis dan melatih penggunaan bahasa secara baik dan teratur.Membantu penulis untuk memahami tujuan menulis sehingga diharapkan memiliki komptensi dalam menulis artikel.
  4. Cara untuk menjelaskan atau membahas suatu masalah sesuai dengan bidang ilmu tertentu.
  5. Memberikan dampak akademis kepada penulis artikel.








Pengertian

Perlu diketahui, fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.

Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.

Sementara, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang pernah ataupun belum terjadi. Opini sangat dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengalaman, pemahaman, keyakinan setiap individu.

Jadi, opini antara satu orang dengan orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola pikir, pengetahuan, serta lingkungan dalam menanggapi suatu persoalan.


Ciri-ciri Fakta :

1. Dapat dibuktikan kebenarannya

2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan)

3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya

4. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya

5. Bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar objek

6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H

7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi

8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya


Ciri-ciri fakta dalam Kalimat

  • Memiliki Data Akurat

Dalam kalimat fakta, terdapat data yang jelas dalam suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.

  • Bersifat Objektif

Yang dimaksud obyektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.

  • Benar-benar Terjadi

Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti seseorang bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.



Ciri-ciri Opini :

1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan

3. Tidak memiliki narasumber.

4. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi

5. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari

6. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok

7. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya

8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya

 

Ciri-ciri Opini dalam Kalimat

  • Mengandung Pendapat Pribadi

Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang itu juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

  • Bersifat Subjektif

Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subyektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.

  • Memiliki Kata Bersifat Relatif

Pada kalimat opini, seseorang akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif. Maksud relatif di sini ialah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah tergantung siapa yang mengucapkannya. Kata yang termasuk relatif, di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.


Contoh kalimat fakta :

1. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.

2. Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa.

3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis.

4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah.

5. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.

6. Negara Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

7. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dan bahasa resmi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.

9. Ayam dan burung termasuk dalam kategori binatang yang berkembang biak dengan cara bertelur.

10. Dalam tubuh landak terdapat duri yang merupakan alat untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan lainnya.

 

Contoh kalimat opini :

1. Besok saya ingin pergi ke luar negeri.

2. Rumah itu besar sekali.

3. Indonesia adalah negara yang indah.

4. Mobil itu sangat cepat.

5. Makanan buatan ibu sangat enak.

6. Sepertinya nanti sore akan turun hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

7. Makanan itu akan terasa lebih gurih jika ditambahkan sedikit perasan air jeruk.

8. Bunga mawar adalah bunga yang paling indah dibandingkan bunga yang lain.

9. Matematika dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang banyak dibenci oleh para siswa sekolah.

10. Rumah yang kosong dalam waktu lama dipercaya berhantu.


sumber gambar: https://nl.dreamstime.com/stock-illustratie-d-mensen-die-tegenstanders-een-debat-zijn-image74396700

PENGERTIAN

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan.

Selain pengertian debat tersebut, adapula pengertian debat menurut para ahli diantaranya:
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Menurut G. Sukadi, Debat adalah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

Menurut Henry Guntur Tarigan, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.



UNSUR DEBAT

Adapun unsur unsur dalam debat, diantaranya:
  1. Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan.
  2. Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi).
  3. Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi.
  4. Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi.
  5. Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
  6. Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

TUJUAN DEBAT

Adapun tujuan debat yaitu:
  1. Melatih keberanian mengemukakan pendapat
  2. Melatih mematahkan pendapat lawan
  3. Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah
  4. Dan lain sebagainya.

CIRI-CIRI DEBAT

Adapun ciri-ciri debat, diantaranya:
  1. Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik).
  2. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
  3. Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
  4. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
  5. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
  6. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

Bagian dalam debat:
| Permasalahan Debat | Sudut Pandang | Argumen | Tanggapan | Simpulan Debat |


JENIS - JENIS DEBAT

Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, yakni:

1. Debat Parlementer/ Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.

2. Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-Examination Debating)

Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.

3. Debat Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational Debating)
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.

4. Debat Kompetitif
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (Jika debat dilakukan dalam bahasa asing).


TATA CARA DEBAT

Adapun tata cara debat yang baik yaitu:
  1. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara profesional, Tidak Menghina, Tidak merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.
  2. Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia (ability to perceive and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
  3. Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk menyangkal argumen lawan.
  4. Batasi argumen maksimal tiga poin.
  5. Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
  6. Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.
  7. Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta) yang berhubungan dan mendukung pandangan.
  8. Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
  9. Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
diolah dari berbagai sumber

Materi:
1. Isi teks biografi
2. Unsur-unsur teks biografi
3. Kebahasaan teks biografi
4. Struktur teks biografi
5. Kata denotasi dan konotasi
6. 5W + 1H